Monday, March 25, 2013

World of Warcraft Akan Dimasukkan ke Dalam Kurikulum Sekolah


Pelajaran bagi seorang anak di sekolah tentu menjadi suatu momok yang tidak menyenangkan untuk setiap anak. Namun tidak semua pelajaran selalu di benci, karena ada pelajaran yang selalu menjadi favorit setiap anak, yaitu pelajaran olahraga dan menggambar! Tapi bagaimana dengan pelajaran seperti matematika, fisika, kimia? Ini merupakan pelajaran yang benar-benar dibenci oleh setiap murid, rumus-rumus pada pelajaran tersebut dianggap sebagai suatu monster yang ditakuti.

World of Warcraft Akan Dimasukkan ke Dalam Kurikulum Sekolah

Hal ini membuat salah satu guru fisika yang ada di Quesbec, Kanada membuat suatu trobosan baru agar menjadikan pelajaran tersebut menjadi suatu pelajaran yang tidak ditakuti lagi oleh setiap muridnya. Dia menyelipkan suatu game ke dalam pelajaran agar setiap murid menaruh perhatian kedalam pelajaran tersebut. Sebuah game online World of Warcraft dicloning oleh sang guru yang bernama Shawn Young ini untuk dimainkan didalam kelas bersama murid-muridnya. Permainan tersebut diberi nama World of Classraft.


Game yang dikembangkan oleh sang guru tersebut ternyata memiliki sistem yang sama dengan game sebenarnya. Pemain dapat memilih suku yang disediakan disana, yaitu; pendeta, prajurit, atau penyihir. Dari setiap suku yang disediakan disana memiliki kekuatan masing-masing layaknya sebuah game MMORPG sungguhan. Young membagi siswanya menjadi 8 kelompok. Murid mendapatkan poin maupun tingkat pengalaman (XP) dari setiap permainannya. Poin yang didapatkan siswa bisa dipakai untuk membeli berbagai aksesoris maupun perlengkapan agar memudahkannya dalam menjalankan misi selama permainan.

Poin maupun XP diberikan pada siswa sesuai dengan perilakunya di kelas mulai dari mengerjakan tugas, pekerjaan rumah dan kedisiplinan. Setiap 1.000 XP pemainnya bisa mendapaktan basic point yang bisa digunakan untuk membeli basic power. Permainan ini memang permainan, namun juga ada hukuman yang diberikan kepada siswanya jika ada yang malas dan mempengaruhi kinerja dari tim mereka. Akan ada pengurangan poin dan berbagai macam hukuman lainnya tentunya.


Cara seperti ini memang dibilang cukup manjur untuk menarik perhatian siswa untuk belajar. Apakah hal ini juga bisa diterapkan di Indonesia? Mengingat jumlah pemain game online yang ada di negara ini tidak sedikit yang merupakan pelajar. Mungkin dapat memilih DotA untuk belajar matematika, karena World of Warcraft telah dipilih untuk pelajaran fisika.

No comments:

Post a Comment