Thursday, June 12, 2014

Kejahatan Cyber Setiap Tahunnya Membuat Rugi 160 Miliar Dollar AS

Kerugian pada sentral bisnis yang diakibatkan oleh kejahatan dunia maya atau cyber diprediksikan telah mencapai 160 miliar dollar AS setiap tahunnya. Hal ini diungkap oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada penelitian yang mereka lakukan. Biaya ekonomi global sendiri yang digunakan untuk menangani masalah ini justru lebih besar dari uang kejahatan cyber tersebut, tercatat mencapai angka sebesar 445 miliar dolar AS atau sekitar 5,2 triliun Rupiah.

Kejahatan Cyber Setiap Tahunnya Membuat Rugi 160 Miliar DOllar AS

Kejahatan cyber ini sendiri selain hanya memberikan kerugian pada dunia bisnis, ternyata juga merusak perdagangan, daya saing dan juga inovasi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh McAfee yang merupakan perusahaan yang mensponsori kegiatan penelitian tersebut. Mereka juga memperkirakan kalau kerugian di masa yang akan datang akan mencapai angka 375 miliar, jumlah yang terus meningkat dari tahun sebelumnya.

"Kejahatan siber adalah beban atas inovasi dan memperlambat laju inovasi. Bagi negara-negara maju, kejahatan siber memiliki implikasi serius untuk pekerjaan," kata Jim Lewis, peneliti dari CSIS seperti dikutip dari Reuters via Kompas Tekno.


Dari data hasil penelitian yang dikeluarkan tersebut, negara yang paling banyak menanggung kerugian-kerugian tersebut dikatakan adalah negara Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat dan Jerman. Negara-negara tersebut menerima total kerugian sebesar 200 miliar AS pertahun.

Sementara itu, kerugian yang diderita individu adalah bocornya informasi kartu kredit. Sebanyak 40 juta orang di Amerika Serikat, atau sekitar 15 persen dari populasi, mengalami kerugian lantaran informasi pribadinya dicuri oleh peretas. Di Tiongkok, ada sekitar 20 juta orang yang dicuri informasi kartu kreditnya, sementara di Jerman sekitar 16 juta orang.

No comments:

Post a Comment