Monday, January 20, 2014

Marketing Strategi `Booth Babes` Ternyata Tidak Efektif

Seorang kepala marketing dari Frontback, Spencer Chen, mengatakan kalau sebenarnya booth babes adalah sebuah strategi penjualan yang sama sekali tidak memberikan dampak yang signifikan untuk penjualan. Layaknya seperti yang terjadi pada industri games juga, tidak sedikit booth yang digelar pada setiap ajang games di seluruh dunia yang menggunakan jasa wanita-wanita cantik dan seksi untuk menarik perhatian para pengunjung yang menghadiri acara tersebut. Chen sendiri pernah mencoba dan mempraktekan strategi marketing tersebut dan ingin sekaligus membuktikan kalau cara seperti ini sebenarnya tidaklah efektif.

Marketing Strategi `Booth Babes` Ternyata Tidak Efektif

Chen sendiri membuktikan hal tersebut dengan membuat dua buah booth yang berbeda pada acara yang sama. Meskipun dia tidak menyebutkan secara spesifik booth apa yang dibuat olehnya pada acara tersebut, namun dia membagi kedua booth tersebut sebagai pembuktian. Salah satu booth tentu menggunakan jasa SPG-SPG cantik untuk menarik perhatian para pengunjung yang ada disana dan booth yang satunya tidak menggunakan SPG melainkan menggunakan jasa orang yang mengerti banyak hal tentang perilaku orang-orang yang ada di area tersebut dan mengetahui banyak hal tentang apa yang terdapat pada booth tersebut. Hasil dari penelitian ini dilaporkan kepada TechCrunch minggu lalu oleh Chen.


Seperti yang dilansir pada laman Gamespot Asia, Chen mengatakan kalau booth yang diisi dengan SPG-SPG sebagai pemasaran ternyata hanya mendapatkan sepertiga dari jumlah pengunjung yang datang disana, berbeda booth yang satunya dimana jumlah pengunjung yang datang lebih dari setengah pengunjung yang hadir di acara pameran tersebut.

Menurut Chen, orang-orang ternyata lebih memilih untuk mendatangi booth dengan orang ahli yang menjaganya disana, daripada hanya sekedar SPG yang tidak mengetahui apa-apa mengenai produk-produk yang ditawarkan tersebut dan tidak tersedia seorang ahli atau product executives yang hadir disana. Topik ini sebenarnya menjadi sebuah perbincangan yang cukup kontroversi di dalam industri games. Kontroversi ini bahkan membuat dua orang anggota dari Game Developers Association yang bernama Brenda Romero dan Darius Kazemi. Mereka berdua ini adalah wanita yang selalu hadir dalam sebuah organisasi pada setiap ajang resmi games.


Pada tahun 2006, Entertainment Software Association yang menyelanggarakan ajang besar E3 bahkan mengumumkan kalau tidak ada toleransi lagi untuk publisher yang menggunakan SPG di booth mereka dengan tujuan untuk menarik perhatian lelaki agar mengunjungi booth tersebut. Namun dikarenakan hal tersebut ternyata memiliki dampak yang kurang baik untuk publisher, maka eksekusi dari peraturan tersebut tidak berjalan dengan baik. 

No comments:

Post a Comment