Tuesday, January 14, 2014

Facebook Diseret ke Meja Hijau Gara-Gara Palsukan Like

Sebuah tombol difacebook yang tampaknya sepele sepertinya bisa jadi malapetaka jika disalahgunakan. Sejatinya, tombol 'Like' merupakan suatu tombol di Facebook yang berfungsi untuk mengekspresikan kesukaan kita terhadap sesuatu. Tapi jika ternyata tombol like tersebut berada di tempat yang salah, bisa jadi seperti kasus yang baru-baru ini terjadi.
Facebook Diseret ke Meja Hijau Gara-Gara Palsukan Like
Seorang pria dari Colorado pasalnya memperkarakan facebook ke meja hijau hanya karena tombol Like nya tersebut menyukai fanpage dari USA TODAY.
Pria asal Colorado bernama Anthony Ditirro memperkarakan karena tombol Like tersebut telah salah me-like suatu page bernama USA TODAY tersebut. Anthony mengaku bahwa dia tidak pernah mengklik tombol 'Like' Facebook Page USA Today. Dia bahkan tidak pernah mengunjungi situs media publikasi tersebut. Tak terima dengan kesalahan ini, Ditirro bahkan menuntut ganti rugi. 
Dilansir dari Detik, Anthony menuntut ganti rugi sebesar 750 USD atau sekitar Rp. 9 juta. Besaran ini juga berlaku untuk pengguna Facebook lain yang merasa dirugikan, karena 'jempolnya' muncul di iklan atau produk yang sebenarnya tidak pernah mereka 'Like'. Facebook dituntut memalsukan like dari para pengguna untuk menguntungkan pihak lain. Gugatan tersebut menggaris bawahi, 'Like' palsu masuk dalam pelanggaran terkait dengan privasi dan hak publisitas. Sementara itu, juru bicara Facebook Genevieve Grdina menyebutkan komplain yang diajukan tidak berdasar. Raksasa jejaring sosial ini menurutnya akan melakukan perlawanan. 
Facebook yang dituduh memalsukan like untuk page USA TODAY kini dituntut sebesar Rp. 9 juta untuk tiap likers yang dipalsukan.
Menanggapi hal tersebut, Facebook cukup tenang dalam menghadapinya. Melalui juru bicaranya, pihak Facebook mengungkapkan bahwa itu tuduhan yang tidak beralasan. "Tuduhan yang diajukan itu sama sekali tidak ada dasarnya. Kami tetap akan membela diri dan tetap semangat," ujarnya.
Bukan kali ini saja Facebook dituntut berkaitan dengan masalah privasi. Sebelumnya, situs besutan Mark Zuckerberg ini juga menghadapi tuntutan serupa karena diketahui membaca pesan pribadi secara sengaja. 

No comments:

Post a Comment