Wednesday, July 10, 2013

Diambang Kebangkrutan, Blackberry Telah Siap Menjual Perusahaannya!

Blackberry saat ini memang dilanda situasi keuangan yang sangat buruk. Akhir-akhir ini pendapatan Blackberry terus menurun dan bahkan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Tercatat bahwa sebelumnya, perusahaan asal Kanada tersebut tercatat telah mengalami kerugian dalam tiga bulan pertama 2013 sebesar USD 84 juta dolar, atau setara dengan Rp 833,6 miliar. Merasa keuangannya semakin tidak membaik, akhirnya Blackberry mengambil keputusan yang dianggapnya adalah keputusan akhir yakni menjual perusahaannya.

Diambang Kebangkrutan, Blackberry Siap Menjual Perusahaannya!

Kerugian yang dialami Blackberry saat ini memang cukup besar dan membuat keuangan perusahaan Kanada ini terpukul. Para pemegang saham pasalnya memang juga berniat akan meninggalkan Blackberry jika kondisi keuangan mereka juga tidak membaik. Untuk itulah CEO BlackBerry Thorsten Heins mengatakan terbuka atas segala kemungkinan untuk meningkatkan nilai perusahan agar menguntungkan pemegang saham termasuk menjual perusahaan yang telah didirikannya selama berpuluh-puluh tahun.
Seperti yang dilansir dari Kompas, Blackberry membeberkan langkah berani mereka ini pada rapat umum pemegang saham yang dilaksanakan pada hari selasa kemarin. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan, di Waterloo, Kanada, Heins mengaku sedang mencari alternatif strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan. Salah satunya dengan menciptakan ponsel pintar baru yang berjalan dengan sistem operasi BlackBerry 10. Akan tetapi, Heins bertekad untuk tetap pada rencana awal. Beberapa investor percaya bahwa BlackBerry akan bangkit berkat BlackBerry 10. Heins menyatakan BlackBerry mulai menunjukan tanda keuntungan di segmen pasar premium. 
As We know bahwa saat ini ponsel terbaru Blackberry yang mempunyai spesifikasi high end ykani Z10 dan Q10 mendapat reaksi positif dari para pengguna Smartphone didunia. Pasalnya kedua ponsel ini menjadi ponsel yang saat ini masih mempunyai angka penjualan cukup baik.


Selain yakin akan bangkitnya Blackberry, beberapa investor mengingatkan BlackBerry untuk bergerak cepat dalam merilis ponsel pintar segmen menengah. Karena sejak peluncuran BlackBerry 10, perusahaan itu terjebak pada produk segmen premium (Z10 dan Q10) dan produk segmen menengah ke bawah (ponsel BlackBerry OS). Para pemegang saham juga percaya bahwa saat ini sang CEO tidak perlu mengambil langkah menjual perusahaan. Jika peluncuran ponsel menengah mereka berhasil, dipastikan bahwa kondisi keuangan Blackberry akan kembali stabil.
Selain memberitahukan langkah berani tersebut, pada pertemuan kemarin, pemegang saham resmi mengganti nama perusahaan dari Research In Motion Ltd menjadi BlackBerry Ltd. Kode saham BlackBerry ikut berubah menjadi "BBRY"di Nasdaq, AS dan "BB" di Toronto Stock Exchange, Kanada. Dinilai nama ini merupakan sebuah nama baru yang akan menerobos nama sekarang dan bakal menjadi brand yang berkembang. kita doakan saja.

No comments:

Post a Comment